Sajian seperti opor daging, gulai kambing, dan tongseng yang
memiliki cita rasa gurih dengan wangi rempah mencolok, kerap ada di antaranya.
Sayangnya, jenis makanan itu belum tentu sehat di badan.
Meski enak di lidah, konsumsi santan berlebih perlu
diwasapadai. dr Hardianto Setiawan Ong, SpPD-KGEH mengatakan kandungan lemak,
gula, dan minyak yang terkandung di santan murni dapat meningkatkan kolesterol
jahat.
“Kalau kita makan santan terlalu banyak, (bisa menyebabkan
penyakit seperti) kolesterol tinggi, darah tinggi atau bahkan jantung
koroner," kata Hardianto, Selasa.
Faktanya, satu cangkir santan mengandung sekitar 50 gram
lemak jenuh atau lebih dari dua kali lipat konsumsi harian yang
direkomendasikan Departemen Pangan dan Pertanian Amerika (USDA).
Karenanya, Anda tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan
yang mengandung santan berhari-hari, apalagi kalau punya masalah dengan
kolestrol.
Selain vitamin, daging qurban mengandung omega 3, selenium
dan rendah sodium. Namun, baik daging sapi atau pun kambing memiliki kadar
kolesterol. Maka dari itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi secara
berlebihan.
Bagi orang Indonesia, mengerem konsumsi sajian bersantan
bisa jadi sangat sulit. Bagaimanapun, jenis makanan itu kadung lekat dengan
keseharian dan sudah jadi ciri khas Nusantara.
Makanan bersantan yang ada di Indonesia ditengarai jadi
lestari karena pengaruh sejarah. Gule atau gulai, misalnya merupakan perembesan
bumbu kari ke Asia Tenggara yang akhirnya sampai ke Indonesia.
Colleen Taylor Sen dalam buku Curry, A Global History.
Bedanya rasa santan dalam gulai lebih tajam dibandingkan rempahnya. Tentu saja,
kari yang telah diindonesiakan.
Hal itu bisa jadi disebabkan karena rendang juga mendapat
banyak pengaruh lain selain tradisi memasak India. Kondisi lingkungan
Minangkabau yang ditumbuhi banyak pohon kelapa, misalnya, memungkinkan rendang
lebih banyak mengandung santan dibandingkan dengan kari.
Sejak itu, bahan santan merupakan salah satu yang menjadi
ciri khas makanan nusantara. Terlebih lagi, karena letak geografis, Indonesia
beriklim tropis—yang menjadikannya memiliki kekayaan tanaman kelapa.
Hari Lebaran kurang afdol tanpa sajian bersantan. Akan
tetapi, kalau alasannya kesehatan, cobalah cari yang baik untuk badan. Daging
kambing, seperti sudah diketahui, mengandung kandungan kolesterol yang cukup
tinggi.
Bila mengolah kambing menggunakan santan, pengaruh buruk
akan menjadi dobel. Untuk menghindarinya, masakan kambing tanpa santan bisa
jadi pilihan.
Sebenarnya, ada banyak variasi masakan kambing tanpa santan.
Menu sate, misalnya. Akan tetapi, bila merasa menu itu sudah biasa, ada jenis
masakan lain yang bisa dicicip seperti pindang kambing.
Pindang Kambing
Pindang kambing memakai rempah-rempah yang terdiri dari daun
salam, lengkuas, bawang, dan cabai, sehingga rasanya tak kalah gurih untuk
memunculkan selera. Meskipun masakan jenis pindang lebih identik, penggantian
bahan baku menjadi kambing juga tak kalah enaknya.
Selain pindang, Anda bisa coba varian menu lain dengan
bereksplorasi memakai kecap manis—bumbu asli Indonesia. Agar masakan makin
sedap, pilih kecap manis dengan bahan dasar kedelai pilihan, misalnya yang
terkandung dalam Bango Kecap Manis.
Kalau sudah begitu, inspirasi masakan seperti kambing bakar
madu, kambing masak kecap, dan semur kambing pun tak sulit dibuat









No comments:
Post a Comment